Selasa, 17 Juni 2008

Genderuwo

Besar, bersuara keras, itu ciri khasnya. Mahluk itu tampak menatap Yudis . Dengan tingginya yang 3 meter (bisa lebih tinggi lagi kalau dia mau), sang gaib tampak tidak gentar. "Jangan mengganggu" kata Yudis dengan tenang. Namun kata-katanya hanya dibalas dengan raungan keras. Tiba-tiba kilatan cahaya merah menghantam ke arah Yudis.

Dengan gerakan yang lincah Yudis berhasil mengelak. Mengetahui lawan tidak kooperatif, Yudis mulai mengeluarkan aura aslinya. Cahaya putih dan kuning terlihat mengelilingi dirinya. Genderuwo melihat perubahan pada kedua mata Yudis, yang berubah menyerupai mata binatang buas (ular naga).

Seketika itu juga dua buah bola roh berwarna hijau tua datang dan berubah wujud menjadi dua Genderuwo yang besarnya hampir sama dengan yang pertama. Yudis menatap tajam ke arah mereka, ia tahu bila terjadi pertempuran, ia tetap akan menang.

Para Genderuwo tidak melakukan gerakan apapun. Mengetahui salah memilih lawan mereka tampak bimbang. "Maafkan adik kami yang lancang" kata salah satu Genderuwo yang datang belakangan. Mereka bertiga telah berubah wujud menjadi tiga orang laki-laki muda. "Suatu saat kami akan membantu bila diberi pengampunan"

"Baiklah ingat-ingat janji kalian". Mereka bertigapun mohon pamit dan menghilang.

Tidak ada komentar: